Langkah mudah menuju Baitullah

Langkah Mudah Menuju Baitullah

16 Januari 2009

GERIMIS PAGI SANG KARYAWAN

"ma, hari ini mama libur ma ??" begitu ocehan alvis kecilku hampir setiap pagi saat bangun tidur. padahal sekarang baru hari senin. Sepanjang senin.selasa hingga rabu kemarin bekasi dilanda hujan lebat sepanjang hari, sehingga terdapat banyak genangan air dan banjir di titik-titik tertentu.


Sebagai seorang karyawan yang berusaha loyal terhadap perusahaan, dua hambatan dan rintangan tadi kucoba pahami dan jalani walau sebenarnya ada langkah segan untuk berangkat. Untuk berangkat ke kantor, di daerah kelapa gading tiap pagi aku menempuh jarak sekitar 16 km. dari Pondok ungu lewat Pejuang, jalan di sisi kiri off road, berlubang dan bergelombang jika hujan turun jalanan full air , lewat harapan indah – cakung macet parah sehingga jika ingin cepat sampai kantor aku harus lewat contra flow (jalur kanan). Lumayan ngirit waktu 5 menit, potong jalan melewati tipar – cakung, jalanan full container sehingga jarak waktu tidak sebanding dengan jarak tempuh.

Walau badan agak pegel2 karena 3 hari ini kehujanan di balik mantel tiap pagi dan pulang. Belum lagi jika ingat pekerjaan di kantor yang sudah menunggu. Satu per satu rutinitas kantor aku jalani, setiap hari setiap minggu setiap bulan selama kurang lebih 7 tahun tanpa ada rasa bosan. kadang ada rasa bangga bahwa aku bisa bekerja terlebih jika ingat kedua orang tuaku yang sangat mengharapkan aku bisa bekerja. sebenernya beliau sangat bangga jika aku bisa seperti mereka, menjadi guru. "jadi guru itu mulia, masa depan juga cerah" begitu kata mereka selalu. Tapi aku tidak bisa memenuhi pilihan mereka karena aku memang tidak suka. "maafkan aku ibu"..........

Sekarang dengan posisiku yang sekarang ini, walau mereka kecewa, tapi mereka sudah cukup bahagia karena satu diantara dua anaknya bisa bekerja.


Tapi dari hati yang terdalam, sebenernya aku tidak tega untuk melepas anakku seperti yang selama ini dijalani......(hanya ditemani pembantu bila aku dan suami bekerja). Dari Pukul 6 pagi sampai lewat Maghrib anakku hanya ditemani pembantu. Belum lagi makannya dan perawatannya aku hanya bisa control lewat telepon, karena memang rutinitas pekerjaanku yang kelewat padat dan dengan deadline ketat. Kadang sabtu minggupun aku habiskan di kantor jika masa-masa awal bulan. Memang sih aku suka dengan pekerjaanku saat ini. Namun disisi lain Aku ingin menunggui alvisku sampai dia tumbuh cerdas setiap waktu.

Dan sebetulnya dari suamiku sungguh sangat mendukung jika aku harus keluar dari pekerjaan dan menjadi ibu rumah tangga sejati. Mendidik dan membesarkan alvisku dengan baik. Namun aku masih ingin membahagiakan orang tuaku dengan memanfaatkan sebaik-baiknya ilmu yang telah mereka berikan padaku baik berupa dorongan, bimbingan dan semangat pada saat aku kuliah.

Demi membahagiakan keduanya, keluargaku anakku, suamiku yang sangat aku cintai dan kedua orang tuaku, kini aku lebih suka mencari celah-celah usaha sampingan agar kelak aku bisa keluar menjadi ibu rumah tangga, sekaligus juga mewujudkan impian orang tuaku, menjadi perempuan yang mandiri…….

Ah… ternyata seru membaca kisah-kisah para entrepreneur muda dalam berbagai millis wira usaha yang aku ikuti, di tengah waktu istirahatku. …kapan ya aku memulai usaha………